Jenis-Jenis Booting pada Komputer

Jenis-Jenis Booting pada Komputer

  1. Warm Booting
Warm booting adalah proses memulai ulang komputer tanpa mematikan daya secara fisik, atau biasa disebut dengan restart. Saat melakukan warm booting, komputer akan me-reset ulang dirinya sendiri dan memulai kembali proses booting tanpa mematikan daya. Warm booting biasanya dilakukan untuk tujuan tertentu, seperti memperbaiki masalah dan mengatur ulang pengaturan. 2. Cold Booting Cold booting adalah proses umum yang dilakukan ketika menghidupkan komputer awalnya dalam mati. Saat melakukan cold booting, arus listrik mengalir ke komponen yang sebelumnya tidak memiliki daya. Tujuannya adalah untuk menghidupkan komponen dan mengaktifkan kembali komputer yang sebelumnya mati. 3. Soft Booting Soft booting adalah proses yang terjadi ketika komputer dan komponennya dalam keadaan hidup atau sudah mendapatkan aliran listrik. Lalu, apa perbedaannya dengan warm booting? Soft booting adalah proses yang terjadi secara otomatis oleh sistem komputer. Jadi, booting ini tidak dilakukan karena adanya masalah. Soft booting umumnya hanya saat ada perubahan pada BIOS atau pengaturan keamanan. 4. Hard Booting Jika jenis-jenis booting sebelumnya dilakukan secara sukarela tanpa paksaan, hal berbeda berlaku untuk hard booting. Hard booting adalah proses yang dilakukan secara paksa dengan menekan tombol reset pada CPU (Central Processing Unit), atau casing komputer. Hal ini biasanya dilakukan ketika terjadi masalah yang mengakibatkan komputer tidak dapat beroperasi dengan normal. Jadi, perlu diingat bahwa tindakan hanya ini dilakukan ketika tidak ada pilihan lain yang tersedia. 5. Rebooting Rebooting adalah proses memulai ulang sistem operasi komputer tanpa mematikan daya. Rebooting dilakukan ketika sistem tidak merespons, terjadi perubahan pada sistem operasi setelah pembaruan dilakukan, atau saat instalasi driver perangkat keras dilakukan. Tujuan dari rebooting adalah untuk memperbaiki masalah yang terjadi atau menerapkan pengaturan dengan benar. Permintaan untuk melakukan rebooting biasanya muncul setelah adanya perubahan yang dilakukan pada sistem komputer, seperti instalasi aplikasi atau driver. Melakukan rebooting umumnya merupakan langkah yang diperlukan jika diminta. (source: asani)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *